Balung’ Kampar, tipikorinvestigasinews..id. Masyarakat Desa Balung menilai kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa Balung tidak memuaskan. Kritik ini mencuat seiring meningkatnya curah hujan yang membuat warga semakin khawatir terhadap kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang sudah dinilai tidak layak dilalui.
Pada Sabtu, 20 September 2025, sejumlah tokoh dan masyarakat menegaskan keresahan mereka. Hal ini sebelumnya juga telah disampaikan melalui rapat bersama Ketua BPD pada Selasa, 16 September 2025 pukul 21.00 WIB, yang digelar di Musholah MI Al-Fitrah.
Dalam forum tersebut, masyarakat mendesak BPD agar segera mengajak Kepala Desa Balung mencari solusi atas kondisi jembatan gantung Balung – Tanjung Balit.
Jembatan yang sudah kadaluarsa lebih dari enam tahun itu dinilai sangat rawan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa bila tak segera diperbaiki.
Namun, persoalan Desa Balung bukan hanya sebatas jembatan. Warga juga menyoroti akses jalan utama menuju Nagari Tanjung Balit.
Jalan tanah yang tak pernah tersentuh aspal itu dianggap akan lumpuh total jika curah hujan terus meningkat, mengingat jalur tersebut merupakan satu-satunya akses bagi warga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa terhadap pemerintah dari tingkat provinsi hingga desa.
“Kami masyarakat desa Balung sudah merasakan kecewa dengan pemerintahan saat ini, baik itu pemerintahan provinsi, kabupaten, maupun pemerintahan desa Balung. Dari tahun ke tahun desa Balung tidak ada perubahan sama sekali.”
Ia juga menyoroti sikap pemerintahan desa yang dinilai abai terhadap kondisi warganya.
“Apalagi pemerintahan desa Balung yang setiap hari melihat keadaan desa semakin terpuruk, dengan akses jalan satu-satunya yang semakin hancur tanpa tindak lanjut.
Kami hanya bisa berharap kepada BPD dan kepala desa Balung untuk memperjuangkan nasib desa ini. Jika mereka tidak mampu, lebih baik mundur saja dari jabatannya,” tutupnya.
Perhatian khusus untuk pemerintahan:
Keresahan ini menjadi catatan serius bagi pemerintah setempat. Jika tidak segera ditindaklanjuti, ancaman lumpuhnya akses vital Desa Balung bukan hanya menghambat perekonomian, tetapi juga bisa berujung pada bencana yang menelan korban jiwa.
Tomi
