Bojonegoro, tipikorinvestigasinews.id. Pembatalan 47 paket tender Konsolidasi Pembangunan Saluran Drainase pada Dinas PKP dan CK memantik banyak spekulasi di masyakat khususnya masyakarat kontraktor lokal Bojonegoro.
Ada yang memberikan tanggapan positif dan banyak pula yang memberikan tanggapan negatif.
Begitulah dinamika dunia perkontraktoran di Bojonegoro karena banyak kontraktor lokal yang sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan sehingga pola pikir mereka sangat sensitif.
Perlu diketahui bahwa pembatalan pelaksanaan tender yang didasarkan pada Surat Kepala Dinas PKP dan CK Kabupaten Bojonegoro Nomor : 050/1851/412.205/2025 perihal Pembatalan Pelaksanaan Tender tanggal 8 Oktober 2025 yang diteruskan oleh Pokja melalui LPSE kepada masing masing peserta tender.
Hal tersebut membuat para kontraktor lokal yang tergabung dalam Himpunan Kontraktor Bojonegoro (HKB) dan Komplotan Kontraktor Bojonegoro (KKB) bereaksi untuk melakukan audiensi dengan pihak Dinas PKP dan CK yang diagendakan pada hari ini Jum’at, 10 Oktober 2025 sekira pukul 08.30 WIB.
“…kami dari KKB akan melakukan audiensi ke Cipta Karya, meminta keterangan dari Kepala Dinas terkait pembatalan tender yang menurut kami sangat merugikan baik secara materiil maupun inmateriil…”
” kasihan teman teman mas, mereka sudah pontang panting cari dukungan dan keluar beaya…” kata Kunto selaku Ketua Komplotan Kontraktor Bojonegoro (KKB) dan sebagai Ketua Askopindo Cabang Bojonegoro kemarin pagi (Kamis, 9/10/2025).
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, pada hari ini Jum’at, 10 Oktober 2025 agenda HKB maupun KKB untuk melakukan audiensi ke Dinas PKP dan CK dibatalkan.
Sehubungan hal tersebut awak media tipikorinvestigasinews.id menghubungi Ketua KKB melalui HP dan beliau membenarkan bahwa hari ini tidak ada agenda audiensi.
“…betul mas, hari ini audiensi kami batalkan, karena pihak Dinas PKP dan CK kemarin sore (Kamis, 9/10/2025) sudah memberikan jawaban atas keresahan kami…” Jelasnya.
” Kepala Dinas sudah menjelaskan bahwa ada kesalahan internal dalam pengelolaan keuangan sehingga kalau paket tersebut diteruskan akan berdampak gagal bayar, untuk menjaga kondusifitas maka audiensi kami batalkan dan kami cukup memahami proses pengelolaan keuangan yang saat ini dialami oleh Cipta Karya…”pungkasnya.
(Prasetyo)