Tegal – Jateng,tipikorinvestigasinews.id –Pekerjaan pemeliharaan berkala pada ruas jalan Grobog Kulon–Bedug, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, menuai sorotan warga. Proyek yang bersumber dari anggaran APBD Kabupaten Tegal senilai Rp144,070.220 juta itu dinilai tidak memuaskan karena kualitas hasil pengerjaan yang buruk.
Menurut warga Desa Bedug Jaruki ,sabtu 11/10/2025 sejak awal proses pengerjaan sudah terlihat tidak sesuai prosedur. Ia menyebut tidak ada pembersihan dasar jalan sebelum diaspal, bahkan sebagian masih berupa urug tanah dan sirtu yang sebelumnya dilakukan secara swadaya oleh warga.
“Dari awal pekerjaan itu tidak dibersihkan dulu. Masih urug tanah dan sirtu, karena kami sendiri warga yang ngurug jalan itu supaya bisa dilalui mobil muatan batu bata merah,” ujar warga kampung saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, setelah pengaspalan selesai, jalan justru cepat rusak. Ketika turun hujan, lapisan aspal amblas di beberapa titik, bahkan ada bagian yang tampak bergelombang dan tidak rata.
“Baru beberapa hari selesai, sudah amblas lagi. Dikerjakan ulang tapi hasilnya tetap kurang bagus, seperti asal-asalan. Ada yang gelembung, ada yang amblas. Sepertinya tidak sesuai spek dan teknis,” tambahnya.
Warga berharap pemerintah daerah lebih selektif dalam memilih rekanan pelaksana proyek. Mereka menilai CV pelaksana pekerjaan tidak profesional dan sebaiknya tidak lagi diberi kesempatan menangani proyek serupa.
Sementara itu, Lembaga Aktivis Indonesia juga menyoroti persoalan tersebut dan meminta Dinas PUPR Kabupaten Tegal bersikap tegas terhadap kontraktor yang dinilai bermasalah.
“Ini uang negara, uang rakyat. Jadi pekerjaan harus benar-benar baik, sesuai standar, dan tidak asal jadi. Kalau CV yang sama sering bermasalah, sebaiknya jangan dipakai lagi,” tegas perwakilan lembaga tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Tegal belum memberikan keterangan resmi terkait temuan warga tersebut.
(Slamet )