Ekspor Perdana Kratom Kapuas Hulu Tembus Pasar India, Petani Masih Keluhkan Harga Rendah

Putussibau, tipikorInvestigasinews.id
Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mencatat sejarah baru dengan terlaksananya ekspor perdana tanaman kratom (Mitragyna speciosa) ke India. Berdasarkan data yang diperoleh, volume ekspor mencapai 343,5 ton dengan nilai transaksi sekitar Rp15,48 miliar.

Meski demikian, di balik keberhasilan ekspor tersebut, para petani lokal mengaku masih belum merasakan kesejahteraan yang sepadan. Harga jual daun kratom kering di tingkat petani hanya berkisar Rp16.000 sampai Rp19.000 per kilogram, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai ekspor. Disparitas harga ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai tata kelola dan rantai distribusi kratom yang selama ini lebih banyak dikuasai oleh pengepul besar.

Kratom sendiri merupakan komoditas unggulan hasil hutan non kayu yang telah menjadi salah satu penopang ekonomi masyarakat Kapuas Hulu. Namun, tanpa adanya regulasi yang transparan dan tata niaga yang adil, kekayaan alam ini berpotensi hanya menguntungkan segelintir pihak, sementara petani tetap berada pada posisi yang lemah.

Bacaan Lainnya

Ekspor perdana ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memperbaiki tata kelola perdagangan kratom, agar kesejahteraan petani benar-benar dapat terwujud dan tidak sekadar menjadi penonton di tengah besarnya potensi pasar internasional.

Tim media TipikorInvestigasiNews.id akan terus mengawal isu tata niaga kratom ini sebagai bagian dari komitmen kontrol sosial dan pemberitaan investigatif.

Penulis: Adi ZTC
media:tipikorinvestigasinews.id
kapuas hulu kalimantan barat

TIPIKOR INVESTIGASI NEWS. “Tegakkan Keadilan, Perjuangkan Kebenaran!”

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *