SUKABUMI Tipikorinvestigasinews.id – Kondisi Pasar Jabar Juara Lembursitu, Kota Sukabumi, yang telah direvitalisasi dengan anggaran mencapai Rp10 miliar kini sangat memprihatinkan.
Pasar yang dibangun melalui bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam Program Pasar Rakyat Jabar itu kini terbengkalai dan nyaris tidak berfungsi, lima tahun setelah pembangunannya rampung.
Revitalisasi Pasar Jabar Juara Lembursitu awalnya bertujuan untuk memperbaiki kondisi pasar yang kumuh menjadi ruang usaha yang lebih bersih, modern, dan tertata. Namun kenyataan di lapangan jauh dari harapan. Dari sekitar 50 kios yang tersedia, hanya tiga lapak yang aktif beroperasi.
Yogi, salah satu pemilik kios UMKM di Pasar Jabar Juara Lembursitu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi pasar saat ini. Ia menilai pemerintah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), belum menunjukkan upaya serius untuk menghidupkan pasar tersebut.
“Harus ada aktivasi yang nyata agar roda ekonomi masyarakat bisa tumbuh. Apalagi anggarannya mencapai puluhan miliar. Tapi sudah lima tahun tidak berfungsi maksimal,” kata Yogi , Minggu (07/09/25).
Ia menambahkan, minimnya aktivitas di pasar ini juga dipicu oleh kurangnya akses transportasi umum. Setelah terminal angkutan dipindahkan ke Terminal Tipe C, arus penumpang yang sebelumnya mendukung aktivitas pasar menjadi sepi.
“Sempat ada paguyuban angkot yang melakukan audiensi agar terminal dipindah kembali, tapi belum ada hasil. Sekarang warga pun jarang ke sini karena akses susah,” ujarnya.
Yogi juga menyoroti keberadaan gedung Dekranasda dan Farekraf yang dibangun di sekitar kawasan tersebut, namun justru tidak difungsikan secara optimal.
“Kami menyayangkan fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun malah tidak digunakan dengan baik. Padahal ini bisa jadi titik pemicu aktivitas ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Para pedagang berharap ada kejelasan dari Disperindag terkait masa depan Pasar Jabar Juara Lembursitu. Mereka mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret agar investasi yang besar itu tidak sia-sia.
“Kami tidak ingin pasar ini jadi bangunan mati. Harus ada kejelasan dan inovasi dari dinas terkait hingga tingkat kecamatan. Apa pun bentuknya, yang penting pasar ini bisa kembali hidup,” tegasnya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Pemkot Sukabumi terkait rencana penanganan pasar tersebut. Pedagang berharap pemerintah segera turun tangan sebelum kondisi semakin memburuk dan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.
Syaefulloh
____________________________________________
