Sumbar’ Padang, tipikorinvestigasinews.id –Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumatera Barat, Muhibuddin, secara resmi mengemban amanah di Ranah Minang, menjanjikan era penegakan hukum yang tegasHumanis, Muhibuddin Buka Lembaran Baru Kejati Sumbar. Dalam upacara khidmat di Aula Kejati Sumbar, Kamis (30/10/2025), ia memimpin pelantikan delapan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), seorang Asisten, seorang Koordinator, dan seorang Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU).
Disaksikan para pejabat utama seperti Asisten Pembinaan (Asbin) Haris Hasbulah dan Asisten Intelijen (Asintel) Efenfri Eka Saputra, acara ini menandai babak baru Kejati Sumbar di bawah kepemimpinan Muhibuddin, yang diharapkan membawa angin segar dalam pemberantasan ketidakadilan.
Dalam pidatonya, Kajati Muhibuddin menekankan tiga pilar utama: amanah, integritas, dan keadilan. Ia menegaskan bahwa penegakan hukum bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan jiwa untuk mewujudkan keadilan yang dirasakan oleh masyarakat.
“Saya tidak punya program seratus hari kerja. Fokus saya adalah memberikan yang terbaik selama saya mengemban amanah ini. Jabatan ini sementara, tetapi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan Tuhan adalah abadi,” tegasnya, disambut tepuk tangan hadirin.
Muhibuddin juga menekankan pentingnya adaptasi dengan kearifan lokal Sumatera Barat, di mana keadilan berlandaskan moral dan adat dijunjung tinggi. Ia mengajak seluruh pejabat baru untuk meresapi harapan masyarakat dan menghadirkan keadilan yang sesungguhnya.
“Segera pahami sistem lokal di Sumbar. Resapi harapan masyarakat akan keadilan dengan menggunakan hati nurani. Jangan hanya menegakkan hukum, tetapi hadirkan keadilan yang sesungguhnya,” imbuhnya.
Dengan nada lantang, Muhibuddin menolak segala bentuk praktik transaksional dalam penegakan hukum. Baginya, keadilan adalah barang langka yang tak ternilai harganya dan tak bisa diperjualbelikan.
“Kita harus bersama-sama menegakkan hukum tanpa kompromi. Integritas harus dijaga tanpa celah. Bekerjalah dengan hati, bukan karena mengharapkan imbalan,” serunya di hadapan para pejabat dan staf kejaksaan.
Sebagai langkah awal, Muhibuddin memprioritaskan penyelesaian kasus-kasus yang tertunda, percepatan restorative justice, dan penguatan pengawasan internal. Ia ingin memastikan seluruh jajaran bekerja secara profesional dan berintegritas, tanpa cela.
“Kasus-kasus yang tertunda harus segera diselesaikan. Jangan menunggu perintah. Manfaatkan waktu seefektif mungkin karena masyarakat menantikan hasil kerja nyata kita,” tegasnya.
Kajati Sumbar juga membuka diri terhadap media, mengakui peran penting jurnalis sebagai mitra dalam penegakan hukum. Ia berharap hubungan yang transparan dan saling menghormati dapat terjalin dengan baik.
“Jurnalis adalah mitra dalam penegakan hukum. Media adalah cermin bagi kami, untuk melihat apakah kami sudah berada di jalur yang benar. Saya ingin membangun hubungan yang transparan dan saling menghormati,” ungkapnya.
Dengan suasana pelantikan yang penuh kehangatan dan harapan, banyak pihak meyakini bahwa langkah awal Kajati Muhibuddin adalah sinyal positif bagi transformasi Kejati Sumbar menjadi lembaga hukum yang lebih terbuka, responsif, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Kehadiran para pejabat baru diharapkan menjadi lokomotif perubahan, membawa semangat baru dalam memperkuat integritas lembaga, serta memastikan hukum menjadi alat untuk menegakkan keadilan bagi semua, bukan hanya segelintir orang.
( Mahwel )

 








 ____________________________________________
____________________________________________


